Satukata.co-Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menetapkan siapa yang akan duduk di kursi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bahkan dua pekan sejak UU IKN disahkan DPR, Jokowi pun belum juga menyebut nama.
Ketua Tim Walikota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda Syaparudin memberi pendapat. Sebagai daerah penyangga IKN, suara daerah patut didengar Jokowi.
Syaparudin mencatat tiga kriteria yang harus dimiliki siapapun yang kelak ditunjuk Presiden Jokowi memimpin Badan Orita IKN Nusantara.
“Pertama harus memiliki kemampuan manajemen pemerintahan dan tata kota berkelas global,” kata Syaparudin, Jumat (4/2/2022).
Kedua, calon Kepala Badan Otorita IKN Nusantara harus memiliki kemampuan pergaulan dan adaptasi dengan budaya dan peradaban dunia.
“Dan ketiga, dia harus memiliki jaringan dengan kepentingan pemangku kepentingan ekonomi global dan punya jam terbang tinggi,” imbuhnya.
Syaparudin tak menyebut nama. Soal sejumlah nama awal yang dimunculkan Jokowi mulai mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Dirut PT Wijaya Karya Tumiyana hingga mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Syaparudin tak ingin menanggapi.
Demikian juga nama-nama baru yang muncul karena ungkapan Jokowi, calon Kepala Badan Otorita harus mantan kepala daerah dan berlatar arsitek. Di antara profil itu muncullah nama mantan wali kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Mereka disebut-sebut akan dipilih Presiden Jokowi untuk fokus membangun IKN dengan konsep green city dan smart city. Istana Negara di tengah hutan.
“Soal siapa yang paling layak, sepenuhnya kita serahkan ke Pak Presiden Jokowi. Beliau yang paling paham kapasitas para calon,” jawab Syaparudin.
Sedangkan soal beberapa nama tokoh lokal yang digadang-gadang bisa memimpin Badan Otorita IKN karena dinilai lebih mengerti seluk beluk daerah, seperti Gubernur Isran Noor, mantan wali kota Balikpapan Rizal Efendi, mantan gubernur Kaltara Irianto Lambrie, mantan wali kota Samarinda Syaharie Jaang dan mantan Sekda Provinsi Kaltim HM Sa’bani, Syaparudin tetap tak menyebut nama.
“Saya hanya berharap agar tokoh Kaltim terakomodasi di dalam Badan Otorita IKN,” tandasnya.