Satukata.co – Insiden nahas terjadi sebuah Alfamart runtuh seketika di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Kejadian tersebut saat umat muslim akan berbuka puasa dan menelan korban, pada Minggu (18/4/2022).
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia memastikan jajarannya bergerak cepat untuk memberikan hak atas perawatan dan santunan untuk para korban kejadian tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa 9 dari 14 orang korban merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Kondisi saat ini 4 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 4 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit yang merupakan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJS Ketenagakerjaan, serta 1 orang cedera ringan dan telah diperbolehkan pulang.
“Segenap keluarga besar BPJS Ketenagakerjaan mengucapkan duka yang mendalam atas musibah ambruknya Alfamart ini. Peserta yang membutuhkan perawatan sudah dilarikan ke rumah sakit kerja sama kita, dan 4 peserta yang meninggal dunia, keluarga atau ahli warisnya akan menerima santunan sesuai hak manfaatnya,” ungkap Roswita.
Empat peserta yang meninggal dunia mendapatkan santunan kematian sebesar 48x upah yang dilaporkan karena termasuk dalam kasus kecelakaan kerja. Adapun manfaat yang diterima masing-masing keluarga atau ahli waris peserta yaitu: atas nama Hanafi sebesar Rp 193 juta, atas nama Ahmad Nayada sebesar Rp 163 juta, kemudian atas nama Akbariansyah dan Misnawati menerima santunan kematian dan manfaat beasiswa anak masing-masing sebesar Rp 305 juta dan Rp 248 juta. Selain itu, juga akan mewarisi manfaat Jaminan Pensiun berkala sebesar Rp 4,3 juta per tahunnya.
Roswita melanjutkan, bahwa seluruh pembiayaan untuk 5 korban yang masih dirawat akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bagian dari perlindungan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), yaitu perawatan tanpa batas biaya sesuai indikasi medis hingga sembuh dan bisa bekerja kembali. Rumah sakit yang dijadikan tempat perawatan korban adalah RS Islam Sultan Agung dan RS Ciputra Banjar.
Jika dalam masa pemulihan, korban tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan, dan selanjutnya 50 persen upah hingga sembuh.
“Saya mewakili keluarga besar BPJS Ketenagakerjaan, menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada peserta korban meninggal dan keluarga yang ditinggalkan. Saya pastikan semua korban akan mendapatkan haknya sebagai peserta. Pastinya kami juga akan terus memantau perkembangan kondisi kesehatan para korban,” tegasnya.
Atas kejadian ini, Roswita kembali mengimbau kepada seluruh pekerja dan pemberi kerja untuk memastikan dirinya terlindungi program jaminan sosial ketenagakerjaan, karena risiko kerja dapat terjadi kapan dan di mana saja.
“Semoga ada hikmah yang bisa sama-sama kita ambil, tentu santunan yang diterima tidak akan mampu menggantikan sosok orang yang kita cintai, namun atas kejadian ini semoga mampu menumbuhkan kesadaran seluruh pekerja dan pemberi kerja akan pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial. Dengan terlindungi, pekerja dan keluarganya dapat bekerja dengan aman dan tenang karena risiko dari pekerjaan sudah dicover oleh BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang, Ramdani juga turut menyampaikan belasungkawa atas insiden ambruknya bangunan Alfamart di Kalsel.
“Kami seluruh jajaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang turut berbelasungkawa atas kejadian ambruknya bangunan Alfamart di Kalsel,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan kembali tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial dari kejadian-kejadian yang tidak terduga dan tidak diinginkan seperti ini.
“Dari kejadian ini kami ingin menyampaikan pentingnya program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dalam melindungi peserta dari risiko-risiko sosial atau kejadian yang tidak terduga seperti kejadian ambruknya bangunan Alfamart tersebut,” kata Ramdani.