By : Rega Armella, M. Pd
Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang dalam kehidupannya membutuhkan orang lain. Dalam berhubungan dengan sosial, manusia memerlukan interaksi atau biasa dikenal dengan komunikasi. Komunikasi merupakan modal dasar manusia dalam menjalani kehidupan. Setiap manusia tentu saja mampu berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal, namun tidak semua orang mampu berbicara dengan baik jika berada di depan umum. Berbicara didepan umum merupakan suatu kemampuan yang wajib dimiliki oleh orang-orang dengan profesi tertentu seperti MC, presenter, guru, dosen, politikus, dan berbagai profesi lainnya yang membutuhkan interaksi dengan orang banyak. Berbicara didepan umum adalah suatu kemampuan yang dapat kita pelajari.
Di era digital saat ini berbagai ilmu pengetahuan dengan mudah dapat kita pelajari termasuk public speaking. Public speaking secara teori dapat kita pelajari dengan mudah, dengan berbagai informasi yang bisa kita dapatkan di internet, namun skill dalam public speaking tidak selamanya mudah, ada beberapa hambatan sekaligus tips dalam public speaking yaitu :
1. Nervous / Kecemasan
Nervous/cemas merupakan sebuah gejala umum dan biasa apabila kita berada di depan umum dan menjadi pusat perhatian. Cemas saat berada di atas panggung, memegang microfone, saat seluruh mata memandang, merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Tidak hanya pada orang yang beru pertama kali berbicara didepan umum, kecemasan juga kerap menimpa orang-orang yang sudah terbiasa public speaking. Ada beberapa gejala dalam kecemasan, antara lain :
- Detak jantung semakin cepat
- Lutut gemetar
- Berkeringat
- Suara bergetar
- Mata berair
- Lupa materi
Beberapa tips agar kita tehindar atau mengurangi kecemasaan saat tampil adalah :
- Berada dipanggung atau ruangan acara minimal 30 menit sebelum acara dimulai. Tips ini merupakan hal yang selalu saya lakukan apabila menjadi pembicara didepan umum. Berada di ruangan atau panggung acara lebih dahulu sebelum acara dimulai akan mengurangi kecemasan dan gugup. Saya terbiasa melakukan itu dengan berfikir bahwa hal tersebut membuat saya feel the moment dan akan mengurangi gugup didepan umum karena saya sudah merasa menyatu dengan suasana acara atau kegiatan tersebut,
- Mindset yang kuat. Mindset yang kita atur pada diri merupakan kekuatan penting dan menjadi dasar dalam bertidak, untuk itu penting bagi kita untuk selalu berfikiran positif dan menganggap bahwa apa yang akan kita lakukan mampu berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.
Jangan sampai seluruh persiapan yang kita lakukan akan kalah dengan kecemasan yang terjadi saat berbicara di depan umum. Untuk itu, tips-tips tersebut dapat kita coba terus menerus sehingga setiap speaker mempunyai cara tersendiri untuk melawan kecemasan yang dihadapi.
2. Teknik Public Speaking
Sebagai seorang speaker, kita wajib mempelajari teknik-teknik dalam public speaking. Teknik tersebut dapat membantu kita untuk meminimalisir masalah atau hambatan saat tampil. Teknik dalam public speaking diantaranya adalah
- Melakukan opening yang baik dan menarik. Opening yang menarik akan membuat first impression (kesan pertama) yang melekat dalam diri audience. Opening saat mengawali public speaking dapat dilakukan dengan memberikan motivasi, mengutip kata-kata para ahli, berpantun, memaparkan data-data yang sesuai dengan tema, memperkenalkan diri dengan bahasa asing, mengawali dengan permainan, memutar video, dll.
- Berpenampilan sesuai dengan tema acara. Penampilan merupakan sesuatu yang sangat mendukung dalam public speaking. Kita wajib mengetahui tema dan audience acara agar bisa menyesuaikan pakaian yang akan digunakan saat tampil. Penampilan yang baik dan sesuai tema akan memberikan kesan bahwa kita menghargai acara. Persiapan dalam pakaian berupa kesesuaian dengan sopan santun, warna yang tidak ramai yang dapat membuyarkan konsetrasi audicence, makeup yang sederhana dan sesuai dan yang terpenting adalah memakai pakaian yang nyaman bagi kita. Dengan memakai pakaian yang nyaman akan mendukung kita dalam berbicara. Apabila kita memakai pakaian yang baik tetapi tidak nyaman maka akan mengganggu konsentrasi dalam berbicara.
- Mengola vocal (suara, intonasi). Berbicara didepan umum sama halnya dengan menyanyi, yaitu sama-sama memerlukan teknik vocal yang baik. Sebagai speaker kita harus memahami bahwa intonasi, suara yang nyaman didengar, suara yang pas dan mampu terdengar ke seluruh audience, mengatur vocal kapan harus pelan dan kapan harus tegas. Hal ini wajib kita persiapkan dan di praktekkan setiap kali berbicara didepan umum. Dengan mengeloa vocal akan membuat kita terbiasa dan menjadi “pro” dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu dan “jam terbang”.
- Mengenal komunikasi nonverbal (mimik muka, body language, eye contact, dll). Selain menguasai vocal, seorang speaker juga harus mempunyai pengetahuan mengenai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal tidak kalah pentingnya dengan komunikasi verbal. Komunikasi nonverbal merupakan “sinyal” dalam mengirimkan pesan-pesan tertentu. Komunikasi verbal dapat “mentransfer” makna tertentu sesuai yang kita inginkan saat berinteraksi dengan audience. Gerakan tertentu seperti mimik muka, body language, eye contact merupakan bahasa-bahasa simbolik yang mempunyai makna dalam komunikasi.
- Mempunyai “bekal” ice breaking, motivasi dan cerita atau permainan yang mampu mencairkan suasana. Dalam public speaking, skill lain yang harus dimiliki oleh seorang speaker adalah teknik mencairkan suasana atau dikenal dengan istilah ice breaking. Ice breaking diperlukan dalam sebuah acara yang berdurasi lebih dari 1 jam. Hal ini dilakukan agar audience tidak merasa jenuh dalam mendengarkan materi/pemaparan dari seorang narasumber. Dalam hal ini speaker harus kreatif untuk mencari bahan ice breaking. Selain itu ice breaking juga dilakukan untuk memperkuat pemhaman audience tentang materi yang disampaikan dalam bentuk permainan, juga merupakan sebuah stimulus bagi audience untuk memberikan kesaan dan memori mengenai kegiatan tersebut.
3. Penguasaan Materi
Menguasai materi merupakan suatu hal yang wajib dipersiapkan oleh seorang speaker. Sebagai seorang speaker kita tentunya ingn memberikan yang terbaik saat tampil. Agar penampilan kita diterima dengan baik oleh audience maka dalam menyampaikan materi kita harus membuat konsepnya terlebih dahulu. Membuat konsep materi dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui tema acara, membuat tujuan untuk apa materi tersebut disampaikan, apa manfaat dan apa target dalam acara tersebut. Kita juga dapat membuat konsep dengan versi kita sendiri, supaya dalam menyampaikan kita jauh lebih nyaman karena menjadi diri sendiri. Dengan begitu, dalam menyampaikan pun kita akan jauh lebih santai, lebih percaya diri. Materi yang sudah dipersiapkan dapat kita tampilkan didepan audience dengan menggunakan berbagai media seperti video, powerpoint, dan media lainnya yang dapat mendukung penampilan kita. Yang terpenting dalam menyampaikan materi adalah jangan memuat terlalu banyak materi, cukup tuliskan pokok/point pembicaraan, dengan begitu kita akan terlihat menguasai materi di luar kepala tanpa harus membaca materi secara keseluruhan.
4. Tidak percaya diri
Percaya diri merupakan modal utama dalam public speaking. Meskipun seberapa baik materi dan persiapan lainnya, jika kepercayaan diri tidak muncul saat tampil maka akan merusak seluruh persiapan yang telah dilakukan. Keberanian dan keyakinan bahwa kita mampu melakukan public speaking akan membawa mindset yang kuat pada diri sehingga hal tersebut menjadi kekkuatan untuk mewujudkannya dalam tindakan, yaitu saat kita tampil didepan umum.
Tulis Komentar Mu via Facebook
Visited 125 times, 1 visit(s) today