SatuKata.Co, Samarinda – Dunia olahraga di Kalimantan Timur (Kaltim) baru-baru ini dikejutkan oleh kabar duka meninggalnya dua tokoh publik saat sedang berolahraga. Juliansyah, Kepala Bidang Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Paser, meninggal dunia saat bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Korpri ke-III. Sementara itu, Ketua DPRD Kukar, Junaidi, tutup usia setelah bermain bulu tangkis.
Kejadian ini mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan, termasuk Anggota DPRD Kaltim yang juga seorang dokter, Andi Satya Adi Saputra. “Tentu pertama kami berbela sungkawa atas kejadian tersebut. Kedua, ini harus kita jadikan sebagai warning bahwa angka cardiac arrest/henti jantung saat dan setelah berolahraga meningkat kasusnya,” ujar Andi.
Andi menyoroti pentingnya bagi masyarakat, terutama yang berusia di atas 40 tahun, untuk melakukan medical check-up secara rutin setidaknya setahun sekali. “Hal ini guna mengetahui kondisi kesehatan, terutama terkait penyakit jantung koroner,” jelasnya.
Selain itu, Andi juga menyarankan penggunaan sports watch untuk memantau detak jantung saat berolahraga. “Dengan rumus 220 dikurangi usia, kita bisa mengetahui zona aman detak jantung. Misalnya, untuk usia 40 tahun, detak jantung maksimal yang aman adalah 180 kali per menit,” terangnya.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah istirahat yang cukup sebelum berolahraga. “Jangan memaksakan diri berolahraga jika kurang istirahat,” tegas Andi.
Terakhir, Andi menekankan pentingnya mengenali kemampuan diri sendiri. “Kita ini penghobi, bukan atlet. Jadi, atur intensitas olahraga dengan rendah hingga sedang. Jangan memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat,” pesannya.
(MF/Adv/DPRDKaltim)