Satukata.co – Saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim telah mempersiapkan diri untuk memenuhi daging sapi di Kaltim, terutama menjelang adanya ibu kota negara (IKN) baru.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di kalangan peternak sapi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Fadli Sufiani saat ditemui media ini, Selasa (16/11/2021).
“Kami memang harus berbenah diri terhadap persiapan adanya IKN baru ini. Artinya kami dari sektor peternakan dan kesehatan hewan juga pasti mempersiapkan diri,” ungkapnya.
Saat ini populasi sapi potong di Kaltim hanya 119.954 ekor. Itu saja kata Fadli, masih mengalami kekurangan untuk konsumsi masyarakat Kaltim.
“Kemampuan lokal kita hanya 27 persen, itu juga masih mendatangkan sapi potong dari NTT, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Pulau Jawa yang pada umumnya sapi peranakan ongole (PO),” jelasnya.
Inilah yang dilakukan saat ini oleh pemerintah, yaitu dengan melakukan berbagai macam kerja sama antar daerah untuk memenuhi konsumsi sapi potong di Kaltim.
“Itu yang sapi hidup ya, kita juga harus memenuhi kekurangan itu dengan sapi beku untuk memenuhi konsumsi kita di Kaltim. Sehingga dengan adanya stok kebutuhan, harga akan menjadi stabil. Kalau kita tidak memenuhinya dengan daging beku, maka harga akan meningkat dan melambung tinggi,” paparnya.
Menurutnya, jika kebutuhan terpenuhi akan membuat harga daging sapi di Kaltim menjadi stabil dan ini salah satu cara untuk menekan adanya inflasi.
“Nah untuk persiapan IKN, salah satunya kita harus meningkatkan berbagai macam program seperti pengembangan sapi sawit, integrasi sapi eks tambang, kemudian dengan perhutanan sosial melalui program penggemukkan dan pembibitan ternak. Kita juga ada namanya program mini ranch, itu salah satu upaya kita meningkatkan populasi sapi di Kaltim,” urainya.
Mini ranch itu merupakan tempat khusus untuk mengembangbiakan sapi seluas satu hingga lima hektare yang dibiayai pemerintah setiap tahunnya.
“Itu merupakan program prioritas untuk meningkatkan populasi ternak dan kesejahteraan peternak yang ada di Kaltim,” katanya.
Sementara itu, Koperasi Babulu Brahman Jaya dari PPU Parno memerangkan bahwa persiapan kelompok untuk IKN sangat banyak. Salah satunya mengunjungi ternak sapi potong milik Kelompok Berkah Harapan Samarinda mitra dari Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ).
“Untuk persiapan sapi mudah-mudahan bisa jadi supplier minimal meminimkan belanja dari luar daerah. Harapannya program dari koperasi ini bisa berhasil, karena kami merasa termotivasi dengan teknologi mereka,” tegasnya.
Menanggapi itu, Bendahara Koperasi Produsen Ternak Berkah Salama Jaya (BSJ) Kaltim Bambang Purnama merasa bangga jika BSJ bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya peternak sapi di Kaltim.
“Salah satu bentuk kebanggaan itulah yang mengapresiasi semua kegiatan tersebut dengan bagus, nanti kita akan tunjukkan yang real mengenai masalah pengembangan budidaya sapi potong di Kaltim,” terangnya.
Bambang pun berharap agar para peternak di Kaltim tetap semangat mengikuti manajemen program penggemukan sapi 3 bulan panen dari Koperasi BSJ.
“Saya yakin hasilnya akan lebih maksimal kalau kita kelola dengan bagus,” tegasnya.