Satukata.co, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) kini berada di ambang perubahan besar yang tak hanya memperkenalkan potensi baru, tetapi juga menghadirkan tantangan yang perlu dihadapi dengan kesiapan yang matang.Kesi
Dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kaltim, provinsi ini kini menarik perhatian baik di tingkat nasional maupun internasional, membuka peluang besar di berbagai sektor.
Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, menjelaskan bahwa Kaltim tidak lagi dipandang sebagai provinsi yang terpinggirkan.
Kehadiran IKN membawa perubahan signifikan yang menjadikan provinsi ini sebagai pusat perkembangan di Indonesia.
“Kaltim sekarang berada di jalur perubahan besar. Kami tidak lagi menjadi provinsi yang terabaikan, tapi justru menjadi wilayah yang banyak dilirik, terutama dengan IKN yang semakin berkembang,” ujar Hasbar, pada Rabu (13/11/24).
Menurutnya, sektor pariwisata, pemerintahan, dan berbagai sektor lain akan berkembang pesat, seiring dengan kemajuan IKN.
Namun, perubahan ini tidak hanya menghadirkan peluang, melainkan juga tantangan yang harus disikapi dengan bijaksana oleh masyarakat Kaltim.
Hasbar menekankan bahwa pemuda Kaltim, sebagai generasi penerus, harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
“Ini bukan sekedar soal menikmati pembangunan, tapi bagaimana pemuda Kaltim bisa terlibat aktif dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Kaltim harus siap bersaing di level nasional dan internasional,” tambahnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi, lanjut Hasbar, adalah semakin banyaknya tenaga kerja asing yang masuk ke Kaltim seiring dengan berkembangnya IKN.
Fenomena ini, menurutnya, memperbesar kemungkinan persaingan tenaga kerja dengan keterampilan internasional.
“Jika kita tidak siap dengan keterampilan yang mumpuni, kita bisa kalah bersaing. Ini adalah tantangan besar bagi pemuda Kaltim untuk meningkatkan kompetensi diri agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing,” tegas Hasbar.
Selain tantangan di bidang pekerjaan, Hasbar juga menyoroti pentingnya kesiapan masyarakat untuk menghadapi perubahan sosial dan budaya yang menyertai perkembangan pesat ini.
Integrasi sosial dan adaptasi terhadap perubahan budaya akan menjadi ujian bagi masyarakat Kaltim dalam menjaga keharmonisan dan keberagaman.
“Perubahan sosial dan budaya pasti akan terjadi. Namun, jika kita dapat menghadapinya dengan strategi yang tepat, Kaltim bisa menjadi daerah yang berkembang secara inklusif dan memiliki daya saing tinggi,” ujarnya.
Dengan adanya tantangan dan peluang ini, Dispora Kaltim berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat dalam memanfaatkan perubahan besar yang sedang berlangsung.
Hasbar berharap, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Kaltim akan dapat bertransformasi menjadi provinsi yang tidak hanya maju, tetapi juga memiliki daya saing yang kuat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami yakin, dengan kesiapan yang matang dan sinergi yang baik, Kaltim akan mampu menjadi provinsi yang tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga berdaya saing tinggi,” tutup Hasbar. (ADV/Tah)