SatuKata.Co, Samarinda – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Kamaruddin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan penggunaan barcode dalam pembelian Pertalite untuk kendaraan roda empat. Menurutnya, kendaraan khusus seperti milik pemadam kebakaran, ambulance, dan truk sampah seharusnya diberi prioritas dalam pembelian bahan bakar tanpa perlu mengantre.
Kamaruddin menekankan bahwa kendaraan-kendaraan seperti pemadam kebakaran dan ambulance merupakan kendaraan darurat yang harus siap digunakan setiap saat. Oleh karena itu, kebijakan pembelian bahan bakar harus mempertimbangkan kebutuhan mendesak dari kendaraan-kendaraan tersebut tanpa membuat mereka harus mengantre.
Selain itu, Kamaruddin juga menyoroti perlunya pembuatan jalur khusus untuk kendaraan-kendaraan tersebut agar tidak mengganggu antrean yang ada. Contoh yang dia sebutkan adalah truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yang meskipun tidak selalu terisi penuh oleh sampah, tetap memiliki bau yang tidak menyenangkan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, membuat kendaraan-kendaraan ini mengantre juga dapat mengganggu masyarakat lain yang sedang menunggu.
“Truk DLH itu meskipun tidak selalu ada sampahnya, tapi tetap mengeluarkan bau yang kurang enak, kan itu juga bisa menganggu masyarakat lain yang sedang antre,” ungkapnya.
Kamaruddin mengingatkan bahwa kendaraan khusus seperti ambulance seringkali harus menempuh perjalanan jauh dalam keadaan darurat, dan kehabisan bahan bakar dapat menjadi masalah serius. Oleh karena itu, menurutnya, kebijakan pembelian bahan bakar harus dipertimbangkan ulang untuk memastikan kelancaran pelayanan darurat dan keamanan masyarakat.
Dia berharap agar pemerintah dapat segera mengevaluasi kebijakan tersebut dan mempertimbangkan saran-saran untuk meningkatkan efisiensi dan keadilan dalam pembelian bahan bakar bagi kendaraan-kendaraan khusus. (Adv)
(MF)