Satukata.co – Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Koperasi Cahaya Mandiri Jaya (CMJ), di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kaltim pada Kamis (4/11/2021).
Penandatanganan kerja sama ini disaksikan langsung oleh Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim Nazrin dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kaltim, Tutuk SH Cahyono.
Pemprov Kaltim pun berterima kasih serta menyambut baik kegiatan penandatanganan perjanjian antar Kaltim dan NTT tersebut.
“Saya atas nama Pemprov Kaltim mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada semua pihak dalam rangka pengendalian inflasi di Kaltim,” ungkapnya.
Perkembangan inflasi di Kaltim saat ini masih dilevel yang rendah dan terkendali. Nazrin menerangkan bahwa capaian inflasi yang masih dilevel rendah ini disebabkan karena daya beli masyarakat Kaltim belum sepenuhnya pulih.
“Namun saya sampaikan kepada pengendali inflasi se-Kaltim, kita tidak boleh berpuas dengan capaian inflasi yang rendah dalam dua tahun terakhir. Mengingat capaian ini lebih banyak disebabkan oleh dampak pandemi yang mempengaruhi perekonomian di Kaltim,” jelasnya.
Oleh sebab itu, kesempatan untuk kembali memperluas kerja sama antar daerah ini menjadi momentum yang sangat baik.
“Saat ini kondisi Kaltim akan pasokan daging sapi masih defisit. Harga daging sapi berada dikisaran kurang lebih Rp 127 ribu per kilogram,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan meski implementasi kerja sama antar daerah ini dalam tahapan new bisnis antar koperasi BSJ dan CMJ. Diharapkan tetap dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat terus memberikan kontribusi untuk menekan harga daging sapi di Kaltim.
“Kita ingin mengimbangi permintaan masyarakat. Saya harap kerja sama ini secara continue karena nanti akan terjadi pemindahan ibu kota maka konsumsi daging akan bisa lebih tinggi lagi. Semoga kerja sama ini bisa berjalan secara berkelanjutan serta memberikan dampak signifikan untuk kestabilan Kaltim dan NTT,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ) Saparlan mengungkapkan bisnis ini sebenarnya sudah berjalan. Artinya, memang bukan hanya sekedar ceremonial.
“Sebetulnya kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih hampir 2 tahun. Jual beli ternak sapinya dari NTT dan kebetulan dari BSJ ini pola kemitraannya penggemukan sapi,” paparnya.
Saparlan akan memastikan bahwa bibit pun harus aman untuk persediaan penggemukan sapi selama tiga bulan kedepan.
“Artinya, dengan pola kerja sama ini kami berterima kasih pada pemerintah dan Bank Indonesia baik dari perwakilan di Kaltim maupun NTT. Ini membuktikan bahwa BSJ sudah diakui oleh pemerintah dan mitra kami di daerah, saya sangat bersyukur kami dipercaya hingga saat ini,” katanya.