SatuKata.Co, Kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS), terkhusus penanganan pasien disorot Anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra. Menurutnya, rumah sakit pelat merah itu perlu memitigasi sejumlah kendala yang seringkali tak maksimalnya pelayanan yang diberikan.
Dalam kacamatanya, ada dua pokok persoalan yang kerap menjadi pemicu melorotnya kualitas pelayanan. Dari tingginya volume pasien pengguna BPJS Kesehatan serta pendaftaran online dalam sistem rujukan. “Hampir 90 persen pasien RSUD AWS adalah peserta BPJS Kesehatan. Ini menyebabkan lonjakan jumlah pasien yang sangat signifikan setiap harinya,” ujar Andi Satya beberapa waktu lalu.
Hal itu diketahuinya dengan pasti lantaran dirinya pernah bertugas sebagai dokter di AWS selama tujuh tahun. Selain persoalan banyaknya pasien pengguna BPJS Kesehatan, pendaftaran lewat daring yang diterapkan juga sering mengalami gangguan. “Tujuannya memang bagus mempermudah pasien. Tapi ketika sistem down, proses pendaftaran di poliklinik terhambat, ini menyebabkan penumpukan pasien,” lanjutnya.
Penumpukan pasien yang perlu ditangani itu, berpotensi membuat ketidaknyamanan karena mengantrenya pelayanan medis diberikan. terlebih bagi pasien gawat darurat. Urusan mengantre juga jadi persoalan lain saat menunggu kesempatan mendapat obat dari apotek. “Setelah selesai berobat, pasien harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan obat. Ini tentu sangat melelahkan dan tidak efisien,” keluhnya.
Melihat rumitnya sistem pelayanan yang berjalan, Politikus Golkar ini menyarankan, RSUD AWS perlu memiliki rencana darurat ketika sistem pendaftaran secara online mengalami gangguan. “Bisa menyiapkan sistem pendaftaran manual yang lebih efisien. Kedua, perlu dilakukan evaluasi terhadap alur pelayanan di apotek untuk mempercepat proses pengambilan obat,” ujarnya.
Dia berharap, manajemen rumah sakit milik Pemprov Kaltim itu bisa segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah krusial ini. “Saya yakin, dengan kerja sama semua pihak, pelayanan di RSUD AWS dapat ditingkatkan dan menjadi lebih baik,” pungkasnya.
(MF/Adv/DPRDKaltim)