SatuKata.Co, Tenggarong – Pesta adat Erau di Kutai Kartanegara adalah salah satu upacara adat yang kaya akan tradisi dan makna mendalam. Salah satu aspek yang sangat penting dalam pesta ini adalah ritual “Belimbur,” yang memiliki signifikansi khusus bagi masyarakat setempat.
Belimbur adalah sebuah proses upacara adat yang dilakukan dalam rangka menyucikan diri dari pengaruh jahat. Ritual ini merupakan bagian integral dari pesta adat Erau, yang memiliki arti keramaian, riuh, dan penuh sukacita. Meskipun Erau sendiri adalah pesta yang merayakan kebahagiaan, Belimbur menekankan pentingnya membersihkan diri dari segala bentuk kejahatan dan negativitas.
Simbolisme Belimbur :
1. Pembersihan Diri: Belimbur melambangkan usaha untuk membersihkan diri dari dosa dan energi negatif. Ini merupakan tindakan simbolis yang mendorong individu untuk memulai perjalanan baru dengan hati yang bersih.
2. Perlindungan: Proses Belimbur juga dianggap sebagai cara untuk melindungi diri dari pengaruh jahat. Ini menunjukkan aspek perlindungan dalam budaya dan kepercayaan masyarakat Kutai Kartanegara.
3. Rekonsiliasi: Selain itu, Belimbur juga dapat menjadi momen rekonsiliasi antara individu dan masyarakat. Ini memberi kesempatan bagi mereka yang mungkin telah melakukan kesalahan untuk memperbaiki hubungan dan kembali ke komunitas dengan perdamaian.
4. Kesucian Erau: Belimbur juga mempersiapkan diri untuk Erau yang merayakan kegembiraan, sehingga penting untuk membersihkan diri sebelum merayakan pesta.
Belimbur adalah salah satu tradisi yang membuat pesta adat Erau di Kutai Kartanegara begitu kaya akan makna. Ini adalah momen yang mendalam yang mencerminkan nilai-nilai kesucian, perlindungan, dan rekonsiliasi dalam budaya setempat. Dengan menjalani proses ini, masyarakat merayakan Erau dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci, menjadikannya pesta yang lebih dalam maknanya daripada sekadar keramaian.