Satukata.co – Sebagai wujud kepedulian terhadap generasi bangsa, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Nidya Listiyono gencar melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan di kalangan pelajar.
Kali ini, Nidya Listiyono melakukan sosialisasi di SMAN 1 Samarinda, Kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (4/11/2022).
Tio sapaan akrabnya, berkata, rasa nasionalisme tidak hanya sebatas pekikan atau sekadar puisi tetapi rasa nasionalisme harus dibuktikan oleh setiap orang, khususnya para pelajar yang merupakan agent of change. Para pelajar harus menjadi role model bagi masyarakat dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan.
“Jadi kami melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kita terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya kepada MSI Group.
Hal itu kata Tio, menjadi triger untuk pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya wawasan kebangsaan melalui pemahaman Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.
Dikatakannya, aktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaam itu perlu dilakukan secara terus menerus sehingga pemahaman akan pilar kebanggsaan itu terus melekat dalam diri para generasi muda.
“Tentu di tahun 2023 nanti kita akan terus jalankan, termasuk penganggaran 20 persen untuk dunia pendidikan,” imbuhnya.
Politikus Partai Golkar itu menginginkan anak-anak di Kalimantan Timur bisa bersekolah dengan baik. Untuk itu pihaknya terus menggenjot pembangunan fisik terkait sarana pendidikan.
“Bukan hanya pengadaan barang tetapi juga pengadaan bangunan supaya banyak siswa yang bisa tertampung,” tandasnya.
Kepala SMAN 1 Samarinda I Putu Suberata mengungkapkan pihaknya menyambut baik kegiatan sosialisasi tersebut. Dia menilai sosialisasi wawasan di kalangan pelajar sangat penting karena rongrongan terhadap bangsa saat ini sangat tinggi.
Kata Putu, kendati di sekolah sudah ada pelajaran PPKn, namun para pelajar perlu diingatkan dengan cara yang beragam atau pola-pola yang lain sehingga dapat memahami secara utuh dan tidak gampang lupa terhadap nilai-nilai kebangsaan.