SatuKata.Co, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, menekankan pentingnya percepatan dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Berkaitan dengan data dari Kemenko PMK menunjukkan adanya sekitar 9 ribu keluarga miskin ekstrem di Samarinda. Puji menelaah data tersebut setelah proses verifikasi dan validasi, angka tersebut mengarah pada penurunan secara drastis hingga menjadi 1.232 keluarga.
Penurunan jumlah keluarga miskin ekstrem ini dikaitkan dengan pemutakhiran data yang dilakukan secara menyeluruh. “Pada awalnya, tercatat ada 1.329 keluarga. Namun, setelah pemberian stiker dan verifikasi oleh warga, jumlahnya direvisi menjadi 1.232 KK,” terang Puji.
Pemerintah Kota Samarinda telah mengimplementasikan berbagai program penanggulangan kemiskinan sejak tahun 2023. Dinas Pendidikan, misalnya, telah memberikan bantuan personal dan perlengkapan pendidikan kepada 1.679 siswa miskin. Perumdam juga turut serta dengan program subsidi air untuk 82 rumah, dan BPJS Kesehatan memberikan layanan kesehatan kepada 1.777 jiwa.
Program Probebaya juga telah memberikan bantuan sembako kepada 75 penerima. Namun, yang paling ditunggu adalah program bantuan sosial tunai yang akan diluncurkan pada Mei 2024, dengan 1.329 keluarga miskin ekstrem diharapkan menerima Rp300 ribu per bulan selama 10 bulan.
Puji berharap untuk data kemiskinan ekstrem di tahun 2024 itu juga selesai, sehingga Pemkot perlu melakukan langkah lainnya untuk menjadikan miskin ke layaka. “Semua program pemerintah yang direncanakan untuk tahun 2024 dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan,” tuturnya.
Dengan adanya inisiatif ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Samarinda. (Adv)
(MF)