SatuKata.Co, Di tengah derasnya arus digitalisasi, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Yonavia, mengingatkan pentingnya langkah strategis untuk menjaga keseimabngan antara kemajuan teknologi dan keamanan siber di dunia pendidikan.
Menurutnya, percepatan transformasi digital di dunai pendidikan harus dibarengi dengan literasi yang memadai serta penguatan perlindungan data. “Kita tidak bisa menafikan pentingnya teknologi dalam dunia pendidikan. Namun, kita juga harus waspada terhadap potensi risiko yang menyertainya, seperti kejahatan siber,” ujarnya belum lama ini.
Dia menekankan, keberhasilan digitalisasi pendidikan bergantung pada tiga pilar utama: infrastruktur yang memadai, keamanan jaringan, dan literasi pengguna. Ketiganya, menurut Yonavia, perlu didukung oleh kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah.
“Digitalisasi tidak hanya soal ketersediaan perangkat dan koneksi internet. Pengamanan data juga harus menjadi prioritas, terutama karena sektor pendidikan sering menjadi target empuk para pelaku kejahatan siber,” jelasnya.
Selain keamanan, Yonavia menyoroti pentingnya adaptasi dunia pendidikan terhadap perubahan global. “Kemampuan generasi muda untuk bersaing di kancah internasional sangat ditentukan oleh ekosistem pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga aman dari ancaman siber,” katanya.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menciptakan sistem pendidikan digital yang tangguh. “Pemangku kepentingan harus duduk bersama. Tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga memastikan guru, siswa, hingga orang tua dapat memahami pentingnya keamanan digital,” ujar politikus perempuan dari PDI Perjuangan ini.
Yonavia berharap, langkah ini menjadi fondasi kokoh bagi pendidikan Kaltim, khususnya dalam menyongsong era baru dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara. “Keamanan siber dalam pendidikan bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan utama,” pungkasnya.
(MF/Adv/DPRDKaltim)