SatuKata.Co, Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain, mengajak para orang tua untuk tidak mengizinkan anak-anak di bawah umur mengendarai motor sendiri. Menurutnya, hal ini sangat berbahaya, karena anak-anak belum memiliki kematangan emosi dan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Ia mengatakan, fenomena anak-anak di bawah umur naik motor adalah bentuk penyimpangan sosial yang meresahkan. Ia menilai, anak-anak belum siap untuk menghadapi situasi lalu lintas yang kompleks dan penuh risiko.
“Anak-anak di bawah umur yang naik motor itu sangat rentan terlibat kecelakaan lalu lintas. Mereka belum bisa mengendalikan diri dan kendaraannya dengan baik. Apalagi kalau mereka membawa kendaraan pribadi ke sekolah. Ini sangat tidak dianjurkan,” ujar Sani, Kamis (22/2/2024).
Ia meminta kepada para orang tua untuk mencari solusi lain untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Ia menyarankan agar orang tua menggunakan jasa antar jemput yang profesional atau ojek yang terpercaya.
“Orang tua harus lebih peduli dengan keselamatan anak-anak. Jangan sampai anak-anak menjadi korban kecelakaan lalu lintas karena kelalaian orang tua. Ada banyak pilihan transportasi umum yang bisa digunakan, seperti angkot, ojek online, atau bus sekolah,” tuturnya.
Politisi PKS ini juga mengharapkan agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah anak-anak di bawah umur naik motor. Ia mengusulkan agar pemerintah menyediakan bus sekolah yang memadai dan mengawasi sekolah-sekolah yang memperbolehkan siswa membawa kendaraan pribadi.
“Kita sudah mengusulkan agar pemerintah mengalokasikan anggaran untuk bus sekolah. Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Saya berharap ini bisa segera terealisasi. Selain itu, pemerintah juga harus mengawasi sekolah-sekolah yang melanggar aturan. Kita ingin anak-anak kita aman dan tertib di jalan,” pungkasnya.
(MF)