Satukata.co, Samarinda – Kasus kematian Bertha Mimi (56), seorang guru yang ditemukan tewas setelah berhari-hari di gudang Kimia Farma, Jalan Pangeran Hidayatullah, masih menyisakan tanda tanya setelah satu bulan berlalu tanpa kejelasan dari pihak kepolisian. Berita tersebut masih menjadi pusat perhatian masyarakat dengan banyaknya kejanggalan.
Hal tersebut direspon pula oleh sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda. Deni Hakim Anwar, ia menyampaikan bela sungkawa dan turut berduka cita atas kejadian tersebut karena bagaimanapun yang meninggal tersebut adalah seorang guru.
Menurutnya, sebagai seorang guru, kepergian Bertha sangat disayangkan, dan proses hukum harus dilaksanakan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
“Saat ini proses hukum yang dilakukan oleh pihak berwajib sudah dilakukan dengan se-optimal mungkin dan pastinya kita semua berharap agar kasus ini bisa mendapatkan titik terang,” ujar Deni, Jumat (22/03/2024).
Namun, meskipun demikian, aspek kebenaran dan kejelasan motif peristiwa tersebut masih menjadi pertanyaan besar. Deni meminta agar pihak kepolisian membuka kasus tersebut secara transparan dan tidak menutup-nutupi fakta yang ada.
“Kita pastinya meminta kepada pihak kepolisian untuk bisa membuka kasus ini secara terang benderang dan jangan sampai ada yang ditutup – tutupi,” tuturnya. (Adv/Tsa)
Tulis Komentar Mu via Facebook
Visited 7 times, 1 visit(s) today