SatuKata.Co, Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kasus kekerasan yang menimpa perempuan di lingkungan keluarga. Dalam sebuah pernyataan resmi, Sani mengecam keras tindakan kejahatan asusila, terutama yang dilakukan oleh anggota keluarga seperti ayah, kakek, dan paman.
“Sebagai seorang ayah, saya merasa sakit hati melihat kekerasan yang dialami perempuan, khususnya di Samarinda yang mencatatkan angka tertinggi di Kalimantan Timur dengan 57 kasus dari Januari hingga Maret 2024,” ujar Sani.
Sani, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyoroti kurangnya pemahaman agama dan penyalahgunaan narkoba sebagai faktor pemicu kekerasan dalam keluarga. “Pendidikan agama dan pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah kunci untuk mencegah kekerasan, baik terhadap perempuan maupun anak,” tegasnya.
Ia mengajak masyarakat Samarinda untuk berperan aktif dalam menjaga keharmonisan dan keselamatan keluarga. “Kita harus bersama-sama memastikan kesejahteraan dan kondusifitas di lingkungan kita, khususnya untuk melindungi perempuan dan anak-anak,” ajak Sani.
Kasus kekerasan terhadap perempuan di Samarinda telah menjadi sorotan serius, dan Sani Bin Husain mengambil inisiatif untuk mengadvokasi perlindungan lebih lanjut bagi korban. Dengan dukungan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA), diharapkan langkah konkret dapat segera diambil untuk mengurangi dan mencegah kekerasan di lingkungan keluarga.
Pernyataan Sani ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan kolektif dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan, serta membangun Samarinda yang lebih aman dan inklusif bagi semua warganya. (Adv)
(MF)