SatuKata.co – Addin Jauharudin resmi menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk masa khidmat 2024-2029 setelah terpilih secara aklamasi dalam Kongres XVI GP Ansor yang berlangsung di atas Kapal Pelni KM Kelud pada Jumat (02/02/2024).
Sebanyak 1.700 kader terbaik GP Ansor yang menghadiri Kongres tersebut sepakat untuk menunjuk Addin sebagai pemimpin yang akan melanjutkan peran Gus Yaqut Cholil Qoumas, mantan Ketua Umum PP GP Ansor sebelumnya.
Dalam wawancara dengan awak media, Addin menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan program-program yang telah dijalankan oleh Gus Yaqut selama masa kepemimpinannya.”Melanjutkan apa yang sudah dilakukan Gus Ketum,” Ujarnya.
Addin juga menegaskan fokus kepemimpinannya untuk satu periode mendatang, yaitu pembangunan sumber daya manusia dan penguatan ekonomi kader Ansor. “Kepemimpinan kami ke depan bakal membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama,” tambahnya.
Pria yang dipercayakan sebagai Ketua Pelaksana dalam Kongres XVI GP Ansor ini menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh pengurus GP Ansor dari seluruh Indonesia. Dia menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan kepemimpinan GP Ansor dan menjalankan tugas apa pun yang diberikan, termasuk sebagai Ketua Umum GP Ansor. “Saya siap mengemban amanah apapun termasuk jadi Ketua Umum GP Ansor,” ucap Addin.
Kongres XVI GP Ansor, yang memiliki tema “GP Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan,” secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo dengan ritus tabuhan rebana. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariyotedjo, serta Kepala Staf Kepresiden Moeldoko.
Turut hadir juga dalam acara tersebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Ketua KPU Hasyim Asy’ari, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.