SatuKata.Co, Samarinda – Anggota DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu, menyoroti permasalahan pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan Timur yang dinilai belum optimal dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
“Kaltim kaya akan sumber daya alam, namun pengelolaannya seringkali tidak berkelanjutan dan merusak lingkungan,” ujar Demmu.
Politisi Fraksi PAN ini menyayangkan banyaknya kasus kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan. “Jangan hanya sekedar mengeruk tapi tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Demmu juga mengkritik lemahnya pengawasan terhadap perusahaan yang melakukan eksploitasi sumber daya alam. “Banyak izin eksplorasi yang diberikan tanpa pengawasan ketat, dan tidak ada tindakan tegas ketika terjadi pelanggaran,” ungkapnya.
Ia menyoroti bahwa baik perusahaan besar maupun kecil kerap melakukan praktik eksploitasi yang merusak lingkungan. “Pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam mengawasi dan menindak perusahaan yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Wakil rakyat asal Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar ini menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. “Kita harus membangun daerah dengan konsep yang berkelanjutan, bukan hanya mengejar keuntungan jangka pendek,” ujarnya.
Demmu juga mempertanyakan manfaat yang diperoleh masyarakat dari eksploitasi sumber daya alam. “Apa yang didapat rakyat Kaltim? Kalau toh ada, paling segelintir orang, buktinya angka kemiskinan kita masih tinggi,” sebutnya.
Untuk itu, Demmu mengusulkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain penguatan pengawasan, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah,
insentif bagi perusahaan yang ramah lingkungan, peningkatan kesadaran masyarakat.
“Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan berkelanjutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua,” tutupnya.
(MF/Adv/DPRDKaltim)