SatuKata.co, Jakarta – Presiden Joko Widodo meluncurkan Bursa Karbon Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden menggarisbawahi pentingnya bursa karbon sebagai komitmen Indonesia dalam mengatasi krisis perubahan iklim global. Potensi besar Indonesia dalam nature-based solution, terutama dari sektor alam, menjadi sorotan utama.
Bursa karbon Indonesia memiliki potensi mencapai lebih dari Rp3 ribu triliun. Ini bukan hanya kesempatan ekonomi baru, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan arah dunia menuju ekonomi hijau. Presiden menekankan bahwa langkah konkret diperlukan untuk mencapai target NDC (Nationally Determined Contribution) Indonesia.
Presiden juga mendorong penggunaan standar karbon internasional dan teknologi transaksi yang efektif. Selain itu, penting untuk menetapkan target dan lini masa, baik untuk pasar dalam negeri maupun internasional, serta memfasilitasi pasar karbon sukarela sesuai praktik internasional.
“Saya sangat optimistis, Indonesia bisa menjadi poros karbon dunia asalkan langkah-langkah konkret tersebut digarap secara konsisten dan bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan, baik oleh pemerintah, oleh swasta, masyarakat, dan bersama-sama dengan stakeholder lainnya,” ucap Presiden.
Turut hadir bersama Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar.
sumber : presidenri.go.id