SatuKata.Co, Samarinda – Dalam menghadapi maraknya insiden kebakaran yang terjadi di Kota Samarinda, anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Celni Pita Sari, menyerukan peningkatan kewaspadaan dan tindakan antisipatif dari masyarakat. Data yang dikumpulkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 49 kejadian kebakaran dari bulan Januari hingga April tahun ini.
Celni Pita Sari, yang juga merupakan politisi dari Partai NasDem, menekankan bahwa perilaku masyarakat yang kurang sensitif terhadap pemicu kebakaran menjadi faktor utama dalam banyak kasus. “Kami melihat bahwa sosialisasi tentang pencegahan kebakaran belum merata, dan masih banyak warga yang tidak menyadari penyebab-penyebab kebakaran,” ujar Celni dalam sebuah pernyataan.
Untuk mengatasi masalah ini, Celni berencana untuk meningkatkan upaya sosialisasi dengan cara yang lebih langsung. “Kami akan mengunjungi lokasi-lokasi yang terkena dampak kebakaran dan memasang poster-poster edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Celni juga mengharapkan pembentukan tim pencegah kebakaran di setiap kelurahan, yang diharapkan dapat berkontribusi pada respons yang lebih cepat dan efektif dalam menangani potensi kebakaran. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran dan pada akhirnya mengurangi jumlah kejadian kebakaran di kota.
“Kami ingin masyarakat Samarinda menjadi lebih proaktif dalam pencegahan kebakaran. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai warga kota,” tutur Celni.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran akan meningkat di kalangan masyarakat Samarinda. Langkah proaktif ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengelola risiko kebakaran dan meningkatkan keamanan bagi warganya.
Keseriusan dalam menghadapi dan mencegah kebakaran ini menunjukkan komitmen Kota Samarinda dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan warganya. Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait, diharapkan Samarinda dapat mengurangi risiko kebakaran dan membangun lingkungan yang lebih aman untuk semua.
(MF)