Satukata.co, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur berkomitmen untuk memperkenalkan dan melestarikan olahraga tradisional meskipun menghadapi tantangan terkait fasilitas latihan yang masih terbatas. Untuk itu, Dispora Kaltim kini memfokuskan program sosialisasi olahraga tradisional langsung di sekolah-sekolah sebagai langkah efektif untuk membangkitkan minat generasi muda.
Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison, menyampaikan bahwa meski fasilitas latihan untuk olahraga tradisional saat ini masih dalam perbaikan, pihaknya terus mencari solusi agar kegiatan ini tetap dapat berlanjut. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah terbatasnya ruang latihan yang memadai, karena banyaknya cabang olahraga yang menggunakan fasilitas yang sama.
“Stadion utama yang biasa digunakan untuk latihan sedang direnovasi, jadi kami sedang mencari tempat latihan sementara yang lebih permanen untuk para instruktur olahraga tradisional,” ujar Thomas, Kamis (14/11/2024).
Selama ini, fasilitas sekitar stadion dipakai untuk berbagai cabang olahraga, termasuk olahraga tradisional. Namun, dengan tingginya kebutuhan fasilitas, pengaturan jadwal latihan yang efisien menjadi sangat penting untuk menghindari bentrok.
“Karena fasilitas ini digunakan bersama, kami harus mengatur jadwal latihan dengan lebih teliti agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Untuk mengatasi keterbatasan fasilitas, Dispora Kaltim kini mengalihkan fokusnya pada pengenalan olahraga tradisional di lingkungan sekolah. Program ini diharapkan dapat mempertahankan dan melestarikan budaya olahraga tradisional meskipun tanpa dukungan fasilitas khusus yang memadai.
“Meski fasilitas terbatas, kami tetap berupaya agar sosialisasi olahraga tradisional bisa berjalan dengan baik di sekolah-sekolah. Harapan kami, siswa-siswa akan terus tertarik dan ikut melestarikan olahraga tradisional ini,” jelasnya.
Dispora Kaltim berharap meningkatnya antusiasme sekolah-sekolah terhadap olahraga tradisional dapat mendorong perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait untuk menyediakan fasilitas yang lebih memadai di masa depan.
“Dengan semangat tinggi dari sekolah-sekolah, kami berharap ini akan memicu perhatian lebih besar dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya agar fasilitas olahraga tradisional bisa lebih banyak tersedia di masa yang akan datang,” tutupnya. (ADV/Tah)