SatuKata.Co, Samarinda – Lonjakan harga beras yang terjadi secara mendadak di pasar lokal telah menarik perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda. Komisi II DPRD kota ini berinisiatif untuk menggali lebih dalam penyebab permasalahan tersebut, dengan fokus awal pada penanganan di Kota Tepian.
Kamaruddin, anggota Komisi II DPRD Samarinda, menekankan pentingnya memahami faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga beras. “Kami membutuhkan klarifikasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait, seperti Bulog, Dinas Perdagangan, dan Dinas Ketahanan Pangan, untuk menemukan akar masalah dan solusi yang efektif,” ujar Kamaruddin.
Pemerintah Pusat sebelumnya telah mengumumkan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh keterbatasan stok, yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat akibat gagal panen di beberapa wilayah penghasil padi. “Namun, Pemerintah Kota Samarinda harus mengambil langkah konkret untuk mengatasi situasi ini,” tambahnya.
Kenaikan harga beras ini bukan hanya terjadi di Samarinda, tetapi juga secara nasional. Sebagai respons, Pemerintah Pusat telah memutuskan untuk mengimpor beras dari Thailand, dengan harapan pasokan dari negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan nasional.
“Kami sedang mempertimbangkan bagaimana distribusi beras impor ini dapat mencapai Samarinda,” kata Kamaruddin.
DPRD Samarinda juga berencana untuk memanggil para agen besar atau distributor beras untuk memastikan apakah kondisi pasar saat ini akan berlangsung lama dan untuk menghindari manipulasi harga di tingkat pengecer. “Kami berharap, dengan terpenuhinya kebutuhan, harga beras dapat kembali stabil,” jelasnya.
Kamaruddin, yang juga merupakan politikus dari Partai NasDem, menyatakan bahwa isu ini akan dibahas terlebih dahulu dalam rapat internal Komisi II. Setelah itu, akan ditentukan waktu yang tepat untuk memanggil OPD terkait dan agen besar beras guna membahas langkah-langkah penyelesaian masalah ini lebih lanjut.
“Dalam waktu dekat, kami akan segera bertindak. Kami tidak ingin masalah ini berlarut-larut dan berdampak lebih luas pada masyarakat,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah yang direncanakan ini, DPRD Samarinda menunjukkan komitmennya untuk menangani krisis harga beras dan memastikan ketersediaan pangan bagi warganya. Keputusan untuk mengimpor beras merupakan salah satu solusi jangka pendek, namun langkah strategis jangka panjang masih perlu dirumuskan untuk memastikan kestabilan harga dan pasokan beras di masa depan. (Adv/MF)