Satukata.co, Sangatta – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PWGP) Ansor Kalimantan Timur (Kaltim) Fajri Alfarobi menegaskan, tugas kader Ansor dan Banser ke depan akan menghadapi tantangan yang lebih besar. Terutama ancaman terhadap keutuhan bangsa dan NKRI. Di tengah perubahan zaman dan disrupsi informasi digital seperti saat ini, tidak hanya kekuatan fisik dan mental, ttapi Ansor dan Banser juga harus mempersiapkan dan mempersenjatai kader-kadernya dengan kemampuan menggunakan teknologi.
“Ansor dan Banser harus gagah berani, mempunyaui nyali berada di garda terdepan menjaga NKRI. Tugas GP Ansor dan Banser pada era seperti sekarang kian berat. Namun yang utama adalah mengkader. Sebab Ansor adalah kader-kader NU masa depan sekaligus masa depan NU,” kata Fajri Alfarobi saat membuka Diklat Terpadu Dasar (DTD) Ke-8 PC GP Ansor Kutai Timur di Desa Mugi Rahayu Kecamatan Batu Ampar, Kamis, (24/8/2023).
Tekait kiprah Ansor dan Banser, ia menjelaskan, pada 24 April 1934 silam sebelum negara ini merdeka, Ansor dan Banser telah lahir dan telah banyak memberikan warna bagi bangsa dan negara. Sebagai salah satu kekuatan civil society, GP Ansor juga telah melakukan banyak hal dalam upaya penguatan masyarakat sipil. Mulai dari penguatan kultur demokrasi, sampai pada upaya pemberdayaan masyarakat.
Fajri juga mengatakan, kelahiran GP Ansor diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, dan pembebasan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan sekaligus spirit keagamaan.
“Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Barisan Ansor Serbaguna sebagai bentuk perjuangan GP Ansor nyaris melegenda. Terutama saat, perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G30S/PKI, peran GP Ansor sangat menonjol,” tuturnya.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Batu Ampar, Rizki Isma Sutopo mengungkapkan terima kasihnya kepada Pemerintah Desa Mugi Rahayu Isma Joni yang bersedia memfasilitasi kegiatan tersebut. Disebutkannya, dari 53 peserta, 36 di antaranya berasal dari Batu Ampar, dan lainnya berasal dari Rantau Pulung, Bengalon, Wahau, dan Kombeng.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Mugi Rahayu, Isma Joni berharap kegiatan DTD PC Ansor dan Banser Kutai Timur dapat berjalan dengan lancar hingga penutupan nanti.
Sementara Ketua PC GP Ansor Kutai Timr Zainul Arifin menegaskan, kader Ansor-Banser yang merupakan warga Nahdliyyin wajib menjaga dan merawat tradisi dan amaliah Nahdlatul Ulama. Menurutnya, amaliah ahlussunnah wal jamaah (aswaja) an-Nahdliyah yang dipertahankan warga NU secara berjamaah di Indonesia merupakan kekayaan bangsa
“Tidak semua organisasi keagamaan memiliki tradisi ibadah Islami seperti ini. Amaliah seperti yasinan, maulidan, lailatul tjtima’ dan sejenisnya yang dilakukan bersama-sama harus terus dipertahankan di tengah-tengah masyarakat. Selain sebagai wujud ibadah, amaliah ini juga terbukti mampu merekatkan kebersamaan elemen warga dan juga umat Islam secara umum,” jelas Zainul.
DTD Ke-8 di Desa Mugi Rahayu, Kecamatan Batu Ampar ini dijadwalkan akan berlangsung hingga Minggu (26/8/2023). (*)