SatuKata.CO, Sektor Sawit kembali jadi sorotan para anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Kali ini, Guntur yang menyuarakan. Dia mengkritik kebijakan pengembangan sawit acapkali menggunakan pendekatan top-down yang sering mengabaikan kebutuhan petani di lapangan.
“Petani adalah ujung tombak dalam sektor sawit. Pengembangannya harus dimulai dari bawah, dari aspirasi petani,” tegasnya. Dia menyayangkan kebijakan yang kerap memaksakan penilaian pusat tanpa mempertimbangkan kondisi dan potensi daerah. “Kebijakan pusat belum tentu sesuai dengan kondisi di lapangan,” lanjutnya.
Karena itu, dia mengusulkan agar program pembangunan sektor sawit dapat memperhatikan realitas di daerah. sederhananya, pemerintah bisa mendengarkan dan melibatkan petani lokal dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan melibatkan petani lokal, program pembangunan diyakininya dapat lebih efektif dan memiliki dampak berkelanjutan. Di sisi lain, Guntur juga menekankan hadirnya dukungan anggaran dari pemerintah pusat dalam pengembangan sektor ini dapat dikelola secara partisipatif, melibatkan langsung petani.
“Pengembangan sawit harus dilakukan dengan pendekatan yang bottom-up, bukan top-down. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa program ini benar-benar bermanfaat bagi petani dan masyarakat,” pungkasnya.
(MF/Adv/DPRDKaltim)