
Satukata.co – Generasi muda di Samarinda diingatkan untuk meninggalkan gaya hidup konsumtif yang hanya mengejar kesenangan materi.
Afif Rayhan, menilai banyak pemuda di kota tersebut terlalu terpengaruh oleh standar hidup media sosial, sehingga melupakan pentingnya menabung dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Menurutnya, gaya hidup ini menjadi fenomena yang mengkhawatirkan karena mengarahkan generasi muda pada pola hidup konsumtif.
“Hampir semua pemuda di Samarinda terjebak dalam gaya hidup hedon. Standar hidup mereka lebih banyak dipengaruhi media sosial seperti TikTok dan Instagram,” ujarnya, Rabu (27/11/2024).
Ia mengimbau generasi muda untuk lebih bijak dalam mengelola penghasilan, terutama bagi mereka yang belum mandiri secara finansial.
“Kalau masih bergantung pada uang orang tua, sebaiknya fokus belajar dulu. Jangan hanya bangun tidur untuk hedon atau nongkrong sekadar pamer,” tegasnya.
Selain itu, Afif juga mendorong pemuda untuk lebih aktif dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan daerah. Menurutnya, partisipasi generasi muda sangat penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Kita tidak ingin Indonesia Emas justru berubah menjadi Indonesia Lemas. Generasi muda harus menjadi agen perubahan,” pungkasnya.