SatuKata.co – Kabar tidak sedap dari lingkungan Kejaksaan Tinggi (Kejati) setempat. Seorang oknum pegawai pria berinisial AE (33) diduga kuat terlibat dalam perselingkuhan dengan wanita berinisial IA (27) yang telah berlangsung hampir satu tahun .
Kasus ini terungkap setelah MA, kakak dari suami yang diselingkuhi menemukan bukti percakapan di WhatsApp yang mengindikasikan adanya hubungan gelap antara istri sang adik dan oknum jaksa tersebut pada 29 Maret 2024.
“Awalnya, ipar saya (istri sang adik) ini meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” ungkap MA.
Namun, tidak lama setelah itu, ia kembali tertangkap basah melakukan aksi mesra. Berdasarkan bukti percakapan tersebut, MA mengirimkan surat ke Kejati pada tanggal 1 April untuk melaporkan kejadian ini.
Pada tanggal 17 April 2024, MA menerima surat panggilan dan balasan dari Kejati yang menindaklanjuti laporan tersebut. Bukti percakapan juga telah diserahkan kepada pihak Kejati.
“Kami juga bertemu secara tidak disengaja di sebuah pusat perbelanjaan, kami bertemu dengan oknum jaksa dan merekam pengakuan perselingkuhan tersebut,” paparnya.
Kasus ini kini telah memasuki tahap pemeriksaan. MA menyatakan keinginannya untuk melaporkan kasus ini ke polisi, dengan harapan oknum jaksa tersebut dipecat karena telah melanggar kode etik profesi dan merusak tatanan rumah tangga.
Di sisi lain, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Kaltim, Toni Yuswanto, membenarkan adanya laporan yang masuk. Menurutnya, setelah menerima laporan, Kejati telah mengeluarkan surat perintah untuk melakukan pemeriksaan internal terhadap oknum tersebut.
“Proses klarifikasi telah dilakukan dengan pihak-pihak terkait,” kata Toni
Toni Yuswanto menambahkan bahwa hasil pemeriksaan dari bidang pengawasan akan diumumkan pada minggu depan.
Skandal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas dan etika profesi di lingkungan Kejati Kaltim, serta bagaimana institusi tersebut akan menangani pelanggaran etik yang dilakukan oleh salah satu anggotanya.
“Kita lihat nanti apakah terbukti bersalah, ini masih dalam pemeriksaan,” tukasnya.
(Sf/Rs)