SatuKata.co, Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listiyono, menuding pedagang nakal yang menimbun barang sebagai penyebab inflasi di provinsi ini. Ia meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim untuk menggandeng pihak berwajib melakukan razia operasi pasar.
“Inflasi banyak faktor, salah satunya biasanya ada event besar atau barang ditimbun. Jadi saya minta Disperindagkop kerja sama dengan pihak berwajib untuk lakukan razia operasi pasar supaya jangan ada pedagang nakal menimbun bahan pokok yang menyebabkan barang naik harganya,” kata Nidya di kantor DPRD Kaltim, Samarinda, Jumat.
Nidya mengatakan, inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh adanya hari besar keagamaan nasional yang dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meraup keuntungan. Ia berharap Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Disperindagkop dapat menjaga stabilitas harga pangan agar tidak terjadi kelangkaan atau lonjakan harga.
“Saya minta kepada Pemprov lewat Disperindagkop jaga stabilitas harga pangan supaya kita enak juga kan makannya,” ujar Nidya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, inflasi di provinsi ini pada bulan Oktober 2023 mencapai 0,28 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar 0,14 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di Kaltim antara lain adalah cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras medium.
(MF/adv)