Satukata.co – Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen untuk memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi berjalan secara transparan dan tepat sasaran. Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah pemasangan kamera pengawas (CCTV) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota ini.
Hal tersebut disampaikan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Samarinda, Marnabas Patiroy, Kamis (19/6/2025). Ia menegaskan bahwa pemasangan CCTV bukan sekadar penerapan teknologi, melainkan wujud komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas publik.
“Dengan CCTV, kita ingin masyarakat tahu bahwa pemerintah serius. Tidak ada lagi ruang gelap untuk penyimpangan distribusi BBM bersubsidi,” tegas Marnabas.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa akses pemantauan CCTV nantinya tidak hanya diberikan kepada instansi pemerintah, tetapi juga terbuka bagi aparat penegak hukum seperti kepolisian. Dengan akses tersebut, setiap aktivitas mencurigakan dapat segera ditindaklanjuti.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar bisa ikut mengawasi. Kalau ada kendaraan yang bolak-balik isi dalam waktu singkat, sekarang bisa langsung terpantau,” ujarnya.
Rencananya, sistem pengawasan ini akan terintegrasi dengan platform digital milik Pemkot Samarinda, Samagov, sehingga memungkinkan pemantauan daring secara real-time. Namun, Marnabas menegaskan implementasi penuh akan dilakukan secara bertahap.
“Yang penting mulai dulu. Tidak perlu menunggu sistem sempurna untuk bergerak,” katanya.
Tahap awal akan mencakup 22 SPBU dengan pemasangan dua kamera pengawas di setiap titik. Fokus pengawasan akan diarahkan pada distribusi solar dan pertalite, dua jenis BBM yang dinilai paling rawan disalahgunakan.
Koordinasi teknis saat ini tengah dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Diskominfo Samarinda. Bila tidak ada hambatan, penganggaran proyek ini akan dimasukkan dalam APBD Perubahan tahun 2025.
“Kami ingin Samarinda menjadi contoh kota yang transparan dan tegas dalam melindungi hak-hak masyarakat,” pungkas Marnabas.