SatuKata.Co, Samarinda – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, mengungkapkan bahwa program pengangkutan sampah dari rumah ke rumah yang diwacanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dapat memberikan dampak signifikan pada lapangan pekerjaan di kota tersebut. Program ini diharapkan dapat menciptakan sekitar dua ribu peluang kerja baru.
Dalam skema yang diusulkan, satu pekerja akan bertanggung jawab atas pengambilan sampah dari satu rumah setiap hari. Sebagai alternatif, pemerintah juga mempertimbangkan untuk menyiapkan seribu pekerja, di mana satu pekerja akan melayani dua rumah tangga dengan pengambilan sampah dilakukan setiap dua atau tiga hari.
“Kita harus mempertimbangkan dampak anggaran dari penambahan tenaga kerja ini,” kata Samri pada Jumat (22/3/2024). “Jika kita membayar gaji sebesar Rp1 hingga Rp2 juta per bulan per petugas, biaya yang diperlukan bisa mencapai Rp3 sampai Rp4 miliar per bulan untuk dua ribu pekerja,” lengkapnya.
Samri menyadari bahwa biaya tersebut tidak sedikit dan dapat memberikan tekanan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menciptakan keseimbangan antara kontribusi masyarakat dan upah yang diterima oleh petugas.
“Kita harus memastikan bahwa APBD cukup untuk mendukung program ini tanpa membebani keuangan daerah. Jika anggaran tidak mencukupi, kita perlu mempertimbangkan kembali pelaksanaan program ini,” Tutupnya.(Adv)
(MF)