SatuKata.co – Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awal musim hujan di Indonesia diperkirakan tidak akan terjadi bersamaan. Sebagian wilayah, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua, sudah memasuki musim hujan pada bulan Oktober lalu.
Sementara itu, pulau Jawa baru akan memasuki awal musim hujan pada bulan November ini. Wilayah lain yang mengalami hal serupa adalah selatan Sumatra, selatan Kalimantan, dan sebagian Papua, serta berlanjut di bulan Desember.
Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menjelaskan bahwa perbedaan awal musim hujan di Indonesia dipengaruhi oleh posisi koordinat bujur sebuah wilayah. Wilayah yang berada di koordinat bujur lebih barat, seperti Sumatra dan Kalimantan, akan memasuki musim hujan lebih awal daripada wilayah yang berada di koordinat bujur lebih timur, seperti Jawa dan Papua.
“Yang mundur lebih dari 3 dasarian itu sebagian besar wilayah yaitu 64 persen termasuk di sebagian Jawa, sebagian Sumatra Selatan dan sebagian Kalimantan Selatan itu mengalami mundur,” jelasnya.
Selain itu, beberapa wilayah juga mengalami awal musim hujan yang mundur. Jumlah daerahnya mencapai 446 ZOM dengan rata-rata mundur tiga dasarian. Wilayah yang mengalami awal musim hujan mundur ini sebagian besar terletak di Jawa, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Namun, ada juga wilayah yang musim hujannya lebih dulu dari biasanya. Wilayah ini terletak di Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Tengah, serta sebagian Sulawesi.
Puncak musim hujan periode 2023/2024 diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024. Puncak musim hujan ini akan terjadi di 385 ZOM atau 55,08% dari total 699 zona musim (ZOM) di Indonesia.
Untuk 351 ZOM, puncak musim hujan akan terjadi normal. Sementara itu 203 ZOM mundur dari biasanya dan maju terhadap normal sebanyak 145 ZOM.
Sumber : CNBC