Satukata.co – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan hingga saat ini menjadi salah satu pemicu timbulnya ketidakpastian ekonomi global.
Selain itu, perkembangan teknologi digital yang sangat pesat juga menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar institusi di seluruh dunia termasuk para penyelenggara jaminan sosial.
Hal inilah yang mendasari BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan Webinar Internasional bertema Social Protection in the Face of Digitalization and Economic Uncertaintie.
Webinar ini digelar menyambut HUT ke-44 BPJS Ketenagakerjaan sekaligus merupakan rangkaian dari 38th ASEAN Social Security Association (ASSA) Board Meeting.
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo serta Acting Director General NSSF Cambodia selaku The Chairman of ASSA 2020-2021 H E Mr Heng Sophannarith.
Dalam sambutannya, Anggoro mengatakan bahwa gelombang transformasi digital yang terjadi di tengah pandemi Covid-19 ini seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman. Akan tetapi, seharusnya dimanfaatkan sebagai peluang untuk memajukan perlindungan sosial ke tingkat yang lebih baik lagi.
Menurutnya, teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan perlindungan sosial. Bahkan, penggunaan teknologi informasi dalam perlindungan sosial dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi perekonomian suatu negara.
“Selain itu, juga memberikan kemudahan layanan yang lebih cepat serta keamanan menjadi lebih baik lagi untuk penerima manfaat dan masyarakat,” ujar Anggoro.
Dalam kesempatan yang sama, Heng Sophannarith mengapresiasi BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi tuan rumah ASSA Board Meeting. Terlebih, BPJS Ketenagakerjaan menjadi penyelenggara webinar internasional terkait jaminan sosial.
Ia mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi digital dapat meningkatkan efektivitas dan cakupan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
Digitalisasi memainkan peran penting dalam jaminan sosial di antaranya untuk memenuhi kebutuhan peserta ketika melakukan klaim, pembayaran iuran maupun saat membutuhkan informasi terbaru terkait jaminan sosial. Selain itu, teknologi juga mampu meningkatkan kualitas dan manajemen data.
Melalui webinar dan Board Meeting tersebut, ia berharap agar BPJS Ketenagakerjaan mampu menjadi ruang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dari pelaksanaan jaminan sosial di tengah era revolusi industri 4.0 khusus pasca pandemi Covid-19 ini.
Webinar yang diikuti lebih dari 1.800 peserta dari berbagai negara tersebut terbagi dalam 2 sesi diskusi panel, dimana masing-masing membahas isu terkait “Covid-19 and Economic Uncertainties: Impact and Policy Responses”.
Narasumber yang dihadirkan yakni Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Kementerian PPN/Bappenas Muhammad Cholifihani, The World Bank Indonesia Achim Schmillen serta Head and Assistant Director of the Labour and Civil Service Division ASEAN Secretariat Mega Irena.
Sedangkan untuk sesi 2 membahas “Digital Solutions for Social Protection” dengan narasumber seperti Director of Social Security Development International Social Security Association (ISSA) Raul Ruggia-Frick, Director Of Business Incubator & Accelerator CPF Board Singapore Ms Dorcas Fong, Head of Transformation SOCSO Malaysia Paul Kang Hian Beng serta Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro.
Tak hanya webinar, dalam rangkaian ASSA Board Meeting tahun ini. BPJS Ketenagakerjaan juga menerima estafet kepemimpinan ASSA untuk periode 2021-2022.
ASSA pun memberikan apresiasi kepada beberapa institusi yang berhasil melakukan inovasi terbaik dalam penyelenggaran jaminan sosial di negaranya, termasuk BPJS Ketenagakerjaan yang mendapatkan Strategic Communication Recognition Award.
Penghargaan tersebut diberikan kepada BPJS Ketenagakerjaan yang dinilai berhasil mengaplikasikan strategi komunikasi terpadu dalam penanganan isu atau berita.
Menanggapi itu, Anggoro pun berharap agar para peserta yang mengikuti webinar ini bisa mendapatkan pemahaman komprehensif tentang kondisi pekerja saat ini di dalam konteks global.
“Saya percaya pelajaran dan pengalaman yang akan dibahas dalam webinar ini dapat memberi inspirasi bagi kita dalam memajukan jaminan sosial di setiap negara, sehingga dapat meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan para pekerja,” pungkas Anggoro.