Kutai Timur – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan pentingnya validasi data sebagai langkah awal dalam menurunkan angka stunting di daerah. Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, mengatakan proses ini tidak hanya mencatat jumlah keluarga berisiko, tetapi juga memetakan penyebabnya secara detail.
“Validasi ini kami lakukan untuk mengetahui secara pasti faktor risiko yang dihadapi setiap keluarga, seperti akses air bersih, sanitasi, dan pola makan,” ujarnya.
Ia mencontohkan, Kecamatan Sangatta Utara menjadi wilayah dengan jumlah keluarga berisiko tertinggi, mencapai lebih dari 3.600 kepala keluarga. Data ini akan menjadi acuan dalam menentukan intervensi lintas sektor.
“Dengan data yang akurat, program yang dijalankan bisa lebih tepat sasaran dan tidak tumpang tindih,” katanya.
Achmad menegaskan, DPPKB akan terus mengutamakan pencegahan dibanding penanganan agar stunting dapat ditekan sejak fase awal kehidupan anak.ADV
