Satukata.co – Grup musik asal Lapas Bontang, Napi Lantang Band, tampil di acara hiburan (live music) yang diadakan Cafe Pujasera The Gading, Bontang pada Jumat (26/3/2022).
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bontang, Ronny Widiyatmoko mengatakan kegiatan ini sudah melalui rekomendasi dari sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
“WBP yang ikut dalam acara musik ini pun merupakan warga binaan yang aktif dalam kegiatan pembinaan band/musik,” kata Kalapas melalui pers rilis yang dikirim ke MSI Group.
Personelnya sendiri terdiri dari WBP Lapas Bontang sebanyak 6 orang di antaranya 1 bassist (FB vonis 10,6 tahun), 2 gitaris (RTP vonis 6 tahun dan RA vonis 5,6 tahun), 2 vokalis (AEV vonis 12 tahun dan AAES vonis 4,6 tahun) serta 1 drummer (AS vonis 6,6 tahun).
Menurutnya, kegiatan ini membuktikan seseorang yang masuk Lapas bukan berarti harus berhenti berkreativitas. Mereka yang berada di Lapas mendapat bimbingan dan memiliki kegiatan positif untuk mengembangkan bakat yang ada.
Lapas bukan hanya sebagai tempat WBP menjalani hukuman. Namun yang harus dipahami, Lapas merupakan wadah pembinaan untuk membentuk mental kepribadian seseorang agar lebih baik lagi.
“Lapas bukan tempat untuk menjalani hukuman saja, tetapi mereka ditempa dan dibina sesuai skill masing-masing. Harapannya, mereka bisa menyadari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat,” jelasnya.
Dengan berbagai program re-integrasi sosial, para WBP yang berada di Lapas dibina agar berprestasi. Salah satunya melalui jalur musik ataupun program lainnya.
“Lapas Bontang di bawah wewenang Kemenkumham RI menyediakan berbagai macam program pembinaan yakni bengkel, teknisi AC dan kulkas, las, meubel, montir, perkebunan, hand craft, barista, laundry dan seni musik,” ucapnya.