SatuKata.CO, SAMARINDA – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kaltim, Fajri Al Farobi menilai apa yang dilakukan elite PKB adalah tindakan yang ngawur dan tendensius. Penilaian ini katakanya, terkait langkah-langkah elite partai berlambang bola dunia itu yang akan mendisiplinkan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
“Itu tindakan ngawur dan sangat tendensius,” tegas pria yang akrab Robi kepada media ini, Senin (2/10). Menurut Robi, statemen beberapa elite yang PKB yang akan mendisiplinkan Menag Yaqut terkait dengan pernyataannya soal cara melihat dan memilih pemimpin negara serta yang tidak tersangkut dengan calon yang kerap menggunakan propaganda politik identitas, adalah bentuk tindakan yang reaktif. “Harusnya mereka (elite PKB, red) ngaca dong. Apa yang disampaikan Menteri Agama itu benar. Kenapa? Karena lebih 10 tahunan ini, bangsa kita terbelah, terpecah, dan perang fitnah hanya karena perebutan kekuasaan dengan menggunakan cara-cara memalsukan agama untuk kepentingan poltik,” urainya.
Sebelumnya diketahui, Menag Yaqut sebelumnya mengingatkan umat Buddha agar melihat rekam jejak capres pada Pilpres 2024 dan tidak memilih pemimpin secara asal-asalan. Hal itu disampaikannya di sambutan saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo. Acara itu diikuti umat Buddha seperti dilansir detikJateng, Jumat (29/9) pekan lalu.
“Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik, kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan,” kata Yaqut.
Sementara, Waketum DPP PKB, Jazilul Fawaid menegaskan akan mengambil langkah mendisiplinkan Menag Yaqut karena statemennya di acara doa bersama tersebut. “Kalau posisinya sebagai menteri ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan. Jadi dan publik tentu akan memberikan penilaian juga, menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang nggak perlu. Saya pikir itu,” kata dia
Robi menjelaskan, apa yang disampaikan Gus Yaqut – sapaan akrab Menag – adalah himbauan atas nama pemerintah kepada Masyarakat, mengingat bahwa realita politik hari ini serta fakta-fakta Sejarah yang ada, bangsa ini hampir terpecah belah hanya karena penggunaan symbol identitas agama untuk merebut kekuasaan.
“Bayangkan saja, dulu ada jenazah tidak mau disholatkan hanya karena berbeda pilihan. Terus teriakan kofar kafir kepada orang yang berbeda dukungan juga sering kita dengar. Itu semua impact dari ekspolitasi agama untuk politik. Nah, posisi Gus Yaqut tentu mengingatkan Kembali kejadian-kejadian itu agar tidak terulang Kembali. Sehingga, melihat track recoard jadi penting,” urainya.
“Sebagai kader Ansor, tentu saya dan semua kader se Kalimantan Timur mendukung penuh pernyataan Menteri Agama yang juga Ketum kami, jika perlu kita sosialisasi ke masyarakat, ke kader. Sudahlah, politik menggunakan agama tinggalkan. Sekarang cari rekam jejak bagus yang memiliki nilai dab komitmen kebangsaan,” tutup Robi.