SatuKata.Co, Samarinda – Kota Samarinda yang dikenal sebagai Kota Tepian masih menghadapi berbagai masalah lingkungan yang perlu ditangani secara serius. Salah satu anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Anhar, meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk berinovasi dan mencari solusi yang efektif.
“DLH harus punya ide-ide dan rencana yang brilian untuk Samarinda,” ujar Anhar, Rabu (14/2/2024).
Menurut Anhar, DLH harus mampu merumuskan strategi yang tepat untuk mengatasi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ia mencontohkan, DLH harus melakukan analisis dampak lingkungan yang komprehensif sebelum memberikan izin. Misalnya, dengan memastikan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL), dan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL) sudah sesuai dengan kriteria.
“DLH juga harus berperan sebagai polisi lingkungan. Jika ada yang melanggar izin atau tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, maka DLH harus berani mencabut izinnya,” tegas Anhar.
Anhar mengakui, menyelesaikan masalah lingkungan di Samarinda bukanlah perkara mudah. Hal ini karena ada banyak faktor yang berpengaruh. Salah satunya adalah sikap dan perilaku masyarakat yang harus diperbaiki.
Sebagai contoh, Anhar menyebutkan, aturan jam buang sampah yang masih sering dilanggar oleh masyarakat. Dari hasil pemantauan, masih banyak sampah yang berserakan di siang hari. Padahal, pada jam tersebut seharusnya sudah tidak ada sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Anhar berharap, pemerintah melalui DLH bisa berpikir jangka panjang tentang bagaimana masa depan Samarinda, dengan membuat terobosan yang tidak bertabrakan dengan rancangan tata ruang wilayah kota Samarinda. (Adv/MF)