SatuKata.Com, Samarinda – Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Ahmad Vananzda, menyampaikan kegelisahan warga terkait pembangunan mini market di Jalan Gatot Subroto, Gang Masjid. Menurut laporan yang diterima, proyek tersebut berjalan tanpa komunikasi yang memadai dengan masyarakat setempat, menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpuasan.
“Pembangunan telah mencapai tahap signifikan, namun tanpa dialog dengan warga. Mereka, termasuk RT setempat, merasa diabaikan dalam diskusi pembangunan. Yang lebih mengkhawatirkan, belum ada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang disampaikan,” ujar Vananzda pada Selasa (16/4/2024).
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Pengalaman sebelumnya dengan pembangunan mini market seperti Alfamidi dan Indomaret juga menimbulkan reaksi serupa dari warga. Vananzda menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap proyek pembangunan, khususnya dalam mengatasi dampak sosial yang muncul.
“Keterlibatan warga dalam pembangunan esensial, setidaknya dalam penanganan dampak sosial. Misalnya, melibatkan mereka dalam pengelolaan parkir atau komunikasi langsung dengan pengusaha,” tambahnya.
Mengenai Amdal, Vananzda mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda untuk meninjau kembali persyaratan tersebut. “PUPR harus memperhatikan ini, seharusnya pembangunan tidak boleh dilanjutkan tanpa Amdal yang lengkap,” tegasnya.
Warga Samarinda berharap agar pembangunan mini market dapat berjalan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, serta transparansi yang lebih baik kepada masyarakat. Keterbukaan dan keterlibatan warga dalam proses pembangunan diharapkan dapat mengurangi ketegangan dan menciptakan harmoni antara pengembang dan masyarakat setempat. (Adv)
(MF)