SatuKata.Co, Samarinda – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Anhar, menyoroti kelanjutan proyek-proyek besar yang menjadi fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Baginya, proyek yang hampir menghabiskan separuh dari APBD Samarinda harus memberikan dampak positif terhadap masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi.
Dalam konteks ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda memegang peran penting dalam pembangunan di Kota Tepian. Total dana yang dialokasikan mencapai kurang lebih Rp1,7 triliun.
“PUPR dominan dalam belanja modal. Dari belanja modal yang dilakukan, kita ingin mendapatkan umpan balik dari proyek-proyek seperti Teras Samarinda, Tunel, dan proyek besar lainnya,” ungkap Anhar pada Kamis (18/4/2024).
Namun, Anhar mengakui bahwa umpan balik tidak selalu berbentuk uang. Ia memberikan contoh penanganan banjir yang berhasil mengurangi dampaknya, sehingga meningkatkan akses ekonomi daerah.
Selain itu, Anhar juga menyoroti distribusi bantuan keuangan dari pemerintah provinsi. Menurutnya, bantuan keuangan cenderung difokuskan pada pembangunan infrastruktur jalan. Namun, ia berharap ada terobosan baru untuk melihat peluang dana pembangunan dari sumber lain, sehingga tidak terlalu menguras APBD.
(MF)