SatuKata.Co, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur dari Fraksi PKB, Sulasih, menuntaskan kegiatan resesnya di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan membawa berbagai catatan penting dari masyarakat.
Infrastruktur, pendidikan, dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi isu utama yang mencuat selama pertemuan dengan warga. “Masyarakat Kutim sangat antusias menyampaikan aspirasi mereka, terutama terkait pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan,” ungkap Sulasih.
Dalam reses, warga banyak mengeluhkan kondisi jalan dan jembatan yang rusak parah, terutama di wilayah pelosok. Infrastruktur yang buruk, menurut mereka, telah menghambat mobilitas dan distribusi hasil pertanian maupun barang dagangan.
Tak hanya infrastruktur, warga juga menyoroti kurangnya perhatian terhadap pengembangan UMKM. Sulasih menyebutkan, ibu-ibu pelaku UMKM di Kutim memiliki potensi besar, tetapi menghadapi berbagai kendala, mulai dari modal hingga pelatihan keterampilan. “Ibu-ibu UMKM di Kutim memiliki semangat yang tinggi, namun mereka masih membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah,” ujarnya.
Salah satu isu mendesak lainnya datang dari salah satu desa di Kecamatan Bengalon yang belum memiliki status definitif meskipun telah berusia 15 tahun. Sulasih menilai persoalan ini sangat serius karena menghambat pembangunan dan pelayanan publik. “Status desa yang belum definitif tentu berdampak pada hak-hak masyarakat. Masalah ini harus segera dituntaskan,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, Sulasih berkomitmen untuk mengawal aspirasi tersebut hingga ke tingkat pemerintah provinsi. Ia menegaskan akan mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kutim. “Tugas saya adalah memastikan suara warga Kutim terdengar dan diperjuangkan,” katanya. Bagi Sulasih, aspirasi ini adalah amanah yang harus diwujudkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim.
(MF/Adv/DPRDKaltim)