Satukata.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sedang mempercepat pembangunan drainase di beberapa titik di Kota Tepian, julukan Samarinda. Hingga saat ini, pengerjaan drainase terus dikebut, menyebabkan beberapa titik jalan harus ditutup.
Beberapa lokasi yang terdampak antara lain jalan menuju Jalan KS Tubun dalam, arah RS Dirgahayu, dan dari Jalan Siradj Salman menuju Jalan Anggur. Penutupan ini membuat warga harus mencari jalur alternatif untuk melanjutkan perjalanan.
Yani (28), seorang pedagang kaki lima yang berjualan dekat lokasi pengerjaan, mengatakan bahwa selama pengerjaan drainase, beberapa ruas jalan ditutup, mengakibatkan kemacetan parah.
“Iya memang lumayan macet, ada juga itu papan pemberitahuan kalau jalan ditutup jadi ya terpaksa orang-orang cari jalan lain, meskipun mancetnya cukup panjang tapi masih aman tetap bisa diatur kok, ya kadang ada juga yang marah-marah,” ungkap Yani, Rabu (10/07/2024) siang.
Di tempat yang sama, I B Tanddilo menyatakan bahwa upaya pemerintah ini sangat baik, tepat sasaran, dan perlu didukung.
Simpang empat Jalan KS Tubun sering mengalami banjir dan kemacetan karena jalan yang sempit dan drainase yang tidak mampu menyalurkan air dengan baik.
“Bagus sudah karena air dari arah JL. KS Tubun dalam itu lancar mengalirnya, kalau di sini hujan sebentar saja pasti meluap air karena kecil dan sempit paritnya,” katanya.
Kasi Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Surono, mengaku bahwa pihaknya sudah menghadiri rapat bersama untuk membahas proses pengerjaan ini.
Namun, hingga saat ini, pihak kontraktor belum melakukan koordinasi lanjutan mengenai penutupan jalan kepada Dishub Kota Samarinda.
“Memang yang berkaitan pengaturan lalu lintaskan kordinasinya bersama kami Dishub dan juga Polantas, cuman sejauh ini tidak ada lagi kordinasi dengan kami, jadi tidak ada tindak lanjut juga dari kami,” pungkasnya.