SatuKata.Co, Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sani Bin Husain, dengan tekad yang kuat, menyoroti isu kesejahteraan guru di tingkat kota. Dalam upayanya membawa bendera kesejahteraan bagi para pendidik, Sani mengadvokasi peningkatan insentif bagi guru.
Sani menegaskan bahwa prioritasnya adalah insentif bagi para guru. Ia berpendapat bahwa insentif tersebut setidaknya harus sejajar dengan tingkat provinsi, jika tidak bisa lebih. Adapun Pemprov Kaltim dalam menyalurkan insentifnya untuk guru sebesar Rp1 juta, sedangkan pemerintah kota Samarinda hanya memberikan Rp700 ribu.
“Saya hanya ingin membawa bendera kesejahteraan guru. Saya minta insentif itu, kalau tidak bisa lebih dari Rp1 juta, paling tidak setara,” ujar Sani.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini telah menyampaikan aspirasinya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda. Sani menekankan perlunya peningkatan insentif bagi guru, terutama mereka yang mengajar di tingkat pendidikan dasar seperti PAUD, SD, dan SMP.
“Saya sudah sampaikan ke kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Samarinda. Tahun ini kita upayakan bersama insentif guru. Tugas mengajar di PAUD, SD, dan SMP jauh lebih berat daripada mengajar di SMA. Pendidikan dasar itu merasa lebih berat, jadi insentifnya harus lebih besar,” paparnya.
Sani memahami beban kerja yang dimiliki oleh para guru di tingkat pendidikan dasar. Tugas mereka seringkali lebih kompleks dan memerlukan keterampilan khusus dalam mendidik anak-anak usia dini hingga remaja. Menurutnya, pemberian insentif yang proporsional akan menjadi salah satu langkah konkret dalam memberikan apresiasi kepada para pendidik.
(MF)