Satukata.co, Samarinda – Kebakaran semakin sering terjadi di Kota Samarinda selama Bulan Ramadan. Penyebab terjadinya hal ini diperkirakan karena korsleting pada instalasi listrik.
Menanggapi permasalahan imi, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra menjelaskan percikan api yang muncul akibat korsleting listrik terjadi karena kurangnya pemeliharaan dan kondisi tidak memadai pada instalasi tersebut.
Ia menjelaskan masalah ini muncul karena banyak rumah yang meningkatkan kapasitas daya listrik, tetapi tidak mengganti kabel yang sesuai. Akibatnya, terdapat perbedaan tegangan listrik antara meteran dan kabel yang digunakan.
“Sebagian besar masyarakat meningkatkan daya meteran listrik tetapi tidak memperbarui instalasi, yang berarti kekuatan kabelnya tidak sesuai dengan tegangannya,” jelas Samri, Selasa (26/03/2024).
Ia juga menyoroti perlunya Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memperhatikan instalasi listrik ketika meningkatkan daya meteran. Ia berharap agar PLN tidak sembarangan dalam melakukan perubahan, yang bisa berpotensi menyebabkan kebakaran.
Meskipun armada pemadam kebakaran bertambah, ia mengatakan tidak menjamin kebakaran akan berkurang. Pencegahan diambil dari akar permasalahannya.
“Seharusnya Ketika PLN menaikkan tegangannya perlu adanya perhatian terhadap instalasinya, walaupun armada kebakaran bertambah banyak, tetapi itu tidak menanggung kebakaran tidak terjadi,” lanjutnya.
Diakhir, ia berharap setiap masyarakat harus sadar dan waspada akan hal-hal yang menjadi pemicu kebakaran, mulai dari instalasi listrik, dan ketidak hati-hatian masyarakat terhadap barang yang bisa mengeluarkan api. (Adv/Tsa)